Peran Statistik Bagi Lembaga Bisnis
Nama :
Atik Azka Faoziah
Kelas : 4 Perbankan Syariah C
Mata Kuliah : Statistik II
Dosen :
Mahardhika Cipta Raharja, S.E., M.Si
Peran Statistik Bagi Lembaga Bisnis
Bagi lembaga
bisnis, statistik merupakan bagian yang sangat penting. Setiap kegiatan
perusahaan terutama yang menyangkut kegiatan manajemen seperti perencanaan selalu
menggunakan data statistik sebagai acuan dalam membuat keputusan. Demikian pula
untuk menganalisa atau mengevaluasi kinerja yang telah dilakukan juga
dibutuhkan data statistik.
Pendahuluan
Saat
ini statistik bukanlah hal yang asing dalam kehidupan sehari-hari. Statistik
yang dulunya diketahui masyarakat hanya untuk sensus penduduk, sekarang ini
sudah banyak digunakan oleh berbagai kalangan. Salah satu bidang yang
memanfaatkan statistik yaitu manajemen yang dilakukan oleh lembaga bisnis
seperti perusahaan.
Agar
suatu lembaga bisnis dapat bertahan lama, mereka harus mengetahui hal-hal yang
saat ini diinginkan oleh konsumen dan tidak kalah penting juga mereka harus
mengenal pesaing. Perusahaan harus mampu menghasilkan produk yang berkualitas
tinggi, harga lebih murah, dan pelayanan yang lebih baik dari perusahaan
lainnya. Untuk kebutuhan-kebutuhan inilah nantinya statistik dibutuhkan.
Pembahasan
Statistik mempunyai banyak deskripsi
dari berbagai ahli. Menurut J. Supranto, Statistik adalah ilmu yang mempelajari
cara pengumpulan, pengolahan, penyajian, dan analisis data serta cara
pengambilan kesimpulan secara umum berdasarka hasil penelitian yang tidak menyeluruh.
Menurut
Sudjana, Statistik adalah pengetahuan yang berhubungan dengan cara-cara
pengumpulan data, pengolahan, penganalisaan dan penarikan kesimpulan
berdasarkan kumpulan data dan penganalisaan yang dilakukan.
Menurut
teori manajemen, setiap usaha yang dilakukan oleh lembaga bisnis utuk mencapai
suatu tujuan harus melalui tahap perencanaan. Karena perencanaan berkaitan
dengan dengan masa yang akan datang, maka kemungkinan hal yang direncanakan
tidak sesuai dengan kenyataan. Oleh karena itu diperlukan adanya kontrol dalam
suatu perencanaan. Jika nantinya diketahui ada suatu kesalahan maka akan
dilakukan pengoreksian dan pengevaluasian. Disinilah letak peranan statistik
untuk keperluan manajemen yang dilakukan oleh lembaga bisnis, yaitu sebagai
perumusan perencanaan, alat kontrol dan evaluasi hasil kerja.
Data
statistik dapat digunakan untuk mengetahui besarnya produksi yang dihasilkan
oleh perusahaan, jumlah penjualan, presentase barang yang laku dan barang yang
tidak laku, lama waktu yang diperlukan untuk mengerahkan produk, frekuensi
pembeli membeli produk, serta tingkat kepuasan konsumen terhadap produk yang
dihasilkan oleh suatu perusahaan. Data statistik tersebut sangat diperlukan
oleh pimpinan perusahaan atau para manajer dalam membuat suatu keputusan.
Tidak
semua data bisa dipakai sebagai dasar pengambilan keputusan oleh manajer
perusahaan karena data itu sendiri memiliki syarat-syarat tertentu untuk dapat
dikatakan sebagai data yang baik dan layak untuk dijadikan dasar dalam analisis
statistik nantinya. Data yang salah apabila digunakan sebagai dasar keputusan
yang diambil juga akan salah. Menurut J. Supranto, ada 5 syarat yang harus
dipenuhi oleh suatu data agar bisa dikatakan sebagai data yang baik, yaitu
obyektif, representative (mewakili), kesalahan baku (standar baku), tepat waktu (up
to date), dan relevan. Segala kegiatan perusahaan tidak lepas dari peranan
ilmu statistik. Ada dua kegunaan data bagi lembaga bisnis atau perusahaan yaitu
untuk mengetahui atau memperoleh gambaran tentang suatu keadaan atau
permasalahan yang dihadapi perusahaan dan untuk memecahkan masalah atau membuat
keputusan. Statistik digunakan oleh perusahan untuk mendapatkan data yang
benar-benar berkualitas sehingga output yang dihasilkan dari pengolahan data
tersebut juga merupakan output yang berkualitas. Dengan statistik
kesalahan-kesalahan yang terjadi dalam perencanaan bisa diminimalisir karena
dalam analisisnya faktor-faktor yang mempengaruhinya telah dipertimbangkan.
Untuk mendapatkan perencanaan dengan tingkat kesalahan yang kecil maka data
yang dikumpulkan harus memenuhi 5 syarat yang telah disebutkan diatas.
Contoh
penerapan statistik dalam menghitung jumlah cacat produksi disuatu perusahaan.
Contoh : Data jumlah
cacat produksi dalam 6 hari : 20, 30, 10, 20, 10, 20
Hitunglah
rata-rata cacat produksi dalam 6 hari tersebut!
Jawab:
(20 + 30 + 10 +
20 + 10 + 20) / 6 = 18.33
Jadi rata-rata
cacat produksi adalah 18.33 unit
Contoh:Data jumlah cacat
produksi dalam 7 hari : 20, 30, 10, 20, 10, 20, 40
Hitunglah median
cacat produksi dalam 7 hari tersebut!
Jawab:
1.
Mengurutkan
data menjadi : 10, 10, 20, 20, 20, 30, 40
2.
Posisi
median = ((7-1) / 2) + 1 = 4
3.
Berarti
nilai median adalah nilai data yang kedudukannya di posisi urutan ke 4, jadi
median = 20 unit
Contoh:Data jumlah
cacat produksi dalam 6 hari: 20, 30, 10, 20, 10, 20
Hitunglah modus
cacat produksi dalam 6 hari tersebut!
Jawab:
Angka 10 muncul
2 kali
Angka 20 muncul
3 kali
Angka 30 muncul
1 kali
Jadi modus cacat
produksi adalah 20 unit
Penutup
Statistik
ternyata berperan juga dalam kegiatan perusahaan, terutama dalam hal
perencanaan, sebagai alat kendali, dan sebagai dasar untuk evaluasi hasil
kerja. Data dalam proses perencanaan diperlukan agar apa yang direncanakan
sesuai dengan kemampuan. Statistik diperlukan dalam bisnis untuk mendapatkan
data yang benar-benar berkualitas demi menghasilkan output atau keputusan yang
berkualitas pula. Hal ini dilakukan dalam upaya untuk meminimalkan
kesalahan-kesalahan yang terjadi dalam perencanaan.
Komentar
Posting Komentar