Nama : Septi Dwi Restia Budi
Kelas : 4 PS C
NIM : 1617202121Matkul : Statistik II
Dosen Pengampu : Mahardhika Cipta Raharja, S.E., M.Si.
PENGAMBILAN SAMPEL DARI POPULASI YANG TAK TERHINGGA
A. PENDAHULUAN
Penelitian merupakan proses kreatif untuk mengungkapkan suatu gejala/kejadian melalui cara tersendiri sehingga diperoleh suatu informasi. Pada dasarnya, informasi tersebut merupakan jawaban atas masalah-masalah yang dipertanyakan sebelumnya. Oleh karena itu, penelitian juga dapat dipandang sebagai usaha mencari tahu tentang berbagai masalah yang dapat merangsang pikiran atau kesadaran seseorang. Sebagian dari kualitas hasil suatu penelitian bergantung pada teknik pengumpulan data yang digunakan. Pengumpulan data dalam penelitian ilmiah dimaksudkan untuk memperoleh bahan-bahan yang relevan, akurat, reliable. Dalam penelitian, salah satu bagian dalam langkah-langkah penelitian adalah menentukan populasi dan sampel penelitian. Seorang peneliti dapat menganalisa data keseluruhan objek yang diteliti sebagai kumpulan atau komunitas tertentu. Seorang peneliti juga dapat mengidentifikasi sifat-sifat suatu kumpulan yang menjadi objek penelitian hanya dengan mengamati dan mempelajari sebagian dari kumpulan tersebut. Kemudian, penelitian akan mendapatkan metode atau langkah yang tepat untuk memperoleh keakuratan penelitian dan penganalisaan data terhadap objek. Dalam artikel ini, akan dijelaskan apa itu populasi dan sampel serta metode pengambilan sampel apa saja yang bisa digunakan untuk populasi yang tak terhingga.
B. PEMBAHASAN
Perlu kita ketahui terlebih dahulu apa itu populasi dan apa itu sampel. Populasi merupakan seluruh karakteristik yang menjadi objek penelitian, dimana karakteristik tersebut berkaitan denganseluruh kelompok orang, peristiwa, atau benda yang menjadi pusat perhatian bagi peneliti. Dengan kata lain, populasi adalah himpunan keseluruhan objek yang diteliti. Sedangkan sampel adalah bagian dari populasi secara keseluruhan atau bagian dari populasi. Populasi memiliki berbagai tipe yaitu seperti populasi sasaran, populasi yang disampel, populasi yang disurvei, populasi terhingga, populasi tak terhingga, dan populasi hipotetikal/konseptual. Dalam artikel ini, saya akan lebih menjelaskan apa itu populasi yang tak terhingga dan bagaimana cara pengambilan sampel dari populasi yang tak terhingga tersebut.
Populasi yang tak terhingga adalah populasi yang tidak dapat diperkirakan atau tidak dapat diketahui jumlahnya, dengan kata lain, batas-batasnya tidak dapat ditentukan secara kuantitatif. Contoh dari populasi tak terhingga yaitu seperti banyaknya pasir yang ada di Pantai Widara Payung, banyaknya air di lautan dsb. Seperti yang telah disebutkan bahwa populasi yang tak terhingga merupakan populasi yang tidak dapat diperkirakan atau diketahui jumlahnya, maka cara pengambilan sampel dari populasi tak terhingga ini tidak mungkin dilakukan secara adil atau memberi peluang yang sama bagi setiap anggota untuk terambil menjadi sampel (Probability Sampling) atau mengambil sampelnya secara acak (Random Sampling). Karena tidak memberi peluang yang sama (adil) bagi setiap anggota untuk menjadi sampel, maka teknik pengambilan dari populasi tak terhingga ini bisa di kelompokkan ke dalam teknik Non-probability sampling yaitu teknik pengambilan sampel yang tidak memberi peluang/kesempatan sama bagi setiap unsur atau anggota populasi untuk dipilih menjadi sampel. Dalam artikel ini akan dijelaskan teknik-teknik Non-probabilty sampling itu apa saja dan terhadap populasi seperti apa yang cocok digunakan.
Di bawah ini adalah beberapa teknik yang terdapat dalam Non-Probability Sampling yaitu:
1. Quota Sampling/ Sampling Kuota
Sampling kuota adalah teknik untuk menentukan sampel dari populasi yang mempunyai ciri-ciri tertentu sampai jumlah (kuota) yang diinginkan. Pengambilan sampel dengan cara ini yakni menetapkan jumlah tertentu sebagai target yang harus dipenuhi dalam pengambilan sampel dari populasi (khususnya yang tidak terhingga), kemudian peneliti mengambil sampel secara sembarang asalkan memenuhi ciri-ciri/persyaratan sebagai sampel dari populasi tersebut. Sebagai contoh, dalam mempelajari pandangan sekelompok responden tentang jenis minyak wangi, setiap pencacah diharuskan mencacah mahasiswa wanita (mahasiswi) yang berusia 23 sampai 25 tahun, sebanyak 10 orang. Maka pencacah akan mewawancarai 10 mahasiswi mana saja yang dijumpai selama memenuhi kriteria tersebut yaitu mahasiswi yang berusia 23 sampai dengan 25 tahun. Dari contoh tersebut disebutkan kata “mahasiswi” tetapi tidak dijelaskan mahasiswi dari universitas atau perguruan tinggi apa, maka jumlah mahasiswi tadi itu tidak jelas/tidak dapat dihitung atau bisa kita katakan tak terhingga.
2. Purposive Sampling (Pengambilan sampel sesuai tujuan)
Dalam purposive sampling, sampel diambil berdasarkan tujuan tertentu. Sampel ini lebih cocok digunakan untuk penelitian kualitatif (penelitian yang tidak menggunakan angka) atau penelitian yang tidak melakukan generalisasi. Sebagai contoh, misalnya yang dijadikan sampel adalah perempuan pengguna sepeda motor tipe laki-laki (bukan matic dan sejenisnya). Karena yang sedang di cari ( perempuan pengguna sepeda motor tipe laki-laki) maka populasinya adalah perempuan-perempuan pengguna sepeda motor tipe laki-laki. Kita harus hati-hati dalam menentukan populasinya, perlu kita cermati bahwa populasi yang ditentukan adalah semua perempuan pengguna sepeda motor tipe laki-laki (artinya, adalah perempuan yang selalu atau sering kali jika bepergian menggunakan sepeda motor tipe laki-laki, apapun yang menjadi latar belakangnya). Dari contoh tersebut, kita lebih tepat menyebutnya sebagai purposive sampling karena teknik yang digunakan langsung menuju ke tujuan (dalam artian: tempat) dimanapun terdapat anggota populasi yang dimaksud (perempuan pengguna sepeda motor tipe laki-laki) tersebut berada.
3. Sampling incidental
Sampling incidental adalah teknik penentuan sampel berdasarkan kebetulan, yaitu siapa saja yang secara kebetulan/incidental bertemu dengan peneliti dapat digunakan sebagai sampel, bila dipandang orang yang kebetulan ditemui itu cocok sebagai sumber data. Dari pengertian tersebut disebutkan bahwa “siapa saja yang secara kebetulan bertemu dengan peneliti dapat digunakan sebagai sampel”, maka bisa kita simpulkan bahwa populasi yang akan kita ambil sampel nya tersebut tidak jelas( tidak terhitung berapa jumlahnya). Sebagai contoh, Adi adalah seorang peneliti yang sedang melakukan penelitian tentang kegiatan siswa/siswi diluar jam sekolah. Maka setiap siswa/siswi yang bertemu secara kebetulan dengan Adi bisa dijadikan sebagai sampel penelitiannya dengan syarat siswa/siswi tersebut cocok dijadikan sebagai sumber data.
4. Snowball Sampling
Snowball Sampling adalah teknik penentuan sampel yang mula-mula jumlahnya kecil, kemudian membesar. Ibarat bola salju yang menggelinding yang lama-lama menjadi besar. Teknik pengambilan snowball sampling merupakan teknik pengambilan dimana jumlah sampel yang diambil pada awalnya sedikit, tetapi semakin lama banyak dan akan berhenti ketika informasi yang didapatkan dinilai/dianggap telah cukup. Cara pengambilan sampel ini dimulai dari kelompok kecil misalnya yang beranggotakan tiga orang. Selanjutnya, ketiga orang tersebut, masing-masing, diminta untuk menunjuk tiga orang lain untuk dijadikan sebagai sampel. Demikian seterusnya hingga diperoleh sampel yang semakin besar. Dalam makna lain, peneliti memilih satu atau dua orang, tetapi karena dengan dua orang ini belum merasa lengkap terhadap data yang diberikan, maka peneliti mencari orang lain yang dipandang lebih tahu dan dapat melengkapi data yang diberikan oleh dua orang sebelumnya. Begitu seterusnya sehingga jumlah sampel semakin banyak.
C. KESIMPULAN
Populasi merupakan seluruh karakteristik yang menjadi objek penelitian, dimana karakteristik tersebut berkaitan dengan seluruh kelompok orang, peristiwa, atau benda yang menjadi pusat perhatian bagi peneliti. Sedangkan sampel adalah bagian dari populasi secara keseluruhan atau bagian dari populasi. Populasi memiliki berbagai tipe yaitu seperti populasi sasaran, populasi yang disampel, populasi yang disurvei, populasi terhingga, populasi tak terhingga, dan populasi hipotetikal/konseptual. Teknik pengambilan sampel untuk populasi yang tak terhingga lebih cocok menggunakan teknik non-probability sampling.
DAFTAR PUSTAKA
Thoifah, I’anatut,M.Pd.I.Statistika PENDIDIKAN DAN METODE PENELITIAN Kuantitatif.2015.Malang:Madani
Prof.DR.Sugiyono.STATISTIKA untuk PENELITIAN .2014.Bandung:Alfabeta.
Prof.Dr. Asra,Abuzar, M.Sc.,Ir. Rudiansyah, M.Si. STATISTIKA TERAPAN Untuk Pembuat Kebijakan dan Pengambil Keputusan.2013. : IN MEDIA
Komentar
Posting Komentar