PENGGUNAAN MODUS DALAM PEMILIHAN WARNA BAJU WANITA (Mohamad Ikvi Ubaidillah 1617202109)
PENGGUNAAN MODUS DALAM PEMILIHAN WARNA BAJU WANITA
Nama : Mohamad Ikvi Ubaidillah
Nim : 1617202109
Kelas : 4 perbankan syariah C
Modus (Mo)
Modus adalah suatu data yang sering
muncul atau yang nilai frekuensinya terbanyak, ukuran ini biasa digunakan untuk
mencari ratarata sekelompok data yang bukan
berupa bilangan/angka tetapi data kualitatif. Seperti halnya dengan
rata-rata hitung dan median maka modus juga dibagi menjadi modus untuk data
tidak berkelompok dan modus untuk data berkelompok.
a. Modus data tidak
berkelompok
Jika data belum di
kelompokan atau disajikan dalam bentuk table frekuensi maka modus, yang biasa
dinotasikan dengan Mo, atau Mode (baca:moud) adalah nilai dari data atau
pengamatan yang sering muncul.
Contoh 1.
Dari sample sebanyak
15 orang wanita ditanyai mengenai warna baju yang disenangi mereka, hasilnya
adalah sebagai berikut :
Biru,
Biru, Merah, Biru, Kuning, Biru, Hitam.
Biru,
Purtih, Biru, Biru, Hijau, Biru, Biru, Biru
Maka
modus warna baju wanita berdasarkan 15 sampel wanita tersebut adalah warna
biru, karena warna biru yang paling sering muncul, yaitu sebanyak 10 kali,
dibandingkan warna –warna lainya. Dalam bahasa sehari-hari, kita katakan bahwa
secara rata-rata atau secara umum warna baju yang dipakai oleh kelompok wanita
tersebut adalah warna biru.
Contoh 2.
Pendapatan
seminggu (Dalam ribu rupiah) dari 17
petani adalah sebagai berikut.
70, 70, 70, 70,
70, 65, 68, 75, 70, 70, 75, 76, 70, 70, 85, 70, 70
Maka modus dari
pendapatan petani sebesar 70 ribu rupiah karena data bernilai 70 adalah yang
paling sering muncul dibandingkan dat-data lainya. Walaupun yang kita pakai
dalam mencari ringkasan (dalam hal ini, rata-rata) adalah Modus, akan tetapi
dalam bahasa sehari-hari, bisa disebutkan bahwa rata-rata pendapatan kelompok
17 petani tersebut adalah 70 ribu rupiah seminggu, karena istilah modus
tidaklah begitu dikenal masyarakat dibandingkan istilah istilah rata-rata atau
pada umumnya.
Catatan:
(1)
Dalam hal, tidak ada data
yang mempunyai frekuensi terbesar, maka modus dikatakan tidak ada. Misal, nilai
data dari 8 pengamatan sebagai berikut: 6, 10, 9, 11, 13, 7, 14, dan 15, maka
dalam hal ini modus tidak ada, karena semua data berfrekuensi sama, yaitu 1.
(2)
Dalam kasus ada nilai lebih
dari satu nilai yang mempunyai frekuensi terbesar (sama besar tetapi terbesar
diantara frekuensi dari data yang lain), maka modus akan lebih dari satu, yaitu
akan ditemui data yang bermodus 2 atau 3. Contoh data berikut: 4, 6, 8, 8, 8,
6, 8, 7, 19, 19, 19, 14, 19, 13, 19, 19, 19, 19, 16, 19, 20, 21, 22, 23.maka
dalam hal ini, data yang dipunyai mempunyai 2 modus (bimodal distribution)
yaitu 8 dan 19.
b. Modus data berkelompok
Jika data sudah dikelompokan atau disajikan
dalam bentuk tabel maka rumus yang digunakan untuk menentukan modus adalah:
Mo=L+C
Dengan: Mo = modus
Kelas modus adalah kelas dengan frekuensi
terbesar.
L = batas bawah kelas modus
F1 = selisih antara frekuensi kelas
modus dengan frekuensi kelas sebelumnya.
F2 = selisih antara frekuensi kelas
modus dengan frekuensi kelas setelahnya.
C = panjang/interval kelas dari kelas
modus.
Untuk lebih jelasnya penggunaan rumus
diatas diperhatikan contoh berikut ini.
Contoh.
Tabel dibawah ini menyajikan banyaknya pegawai
perusahaan ABC menurut kelas pendapatan (dalam ribu rupiah seminggu)
Banyaknya
pegawai perusahaan ABC menurut pendapatan seminggu
Pendapatan
(000 Rp)
|
Jumlah
TK (frekuensi)
|
0-199,9
|
10
|
200-399,9
|
25
|
400-599,9
|
50 (kelas modus)
|
600-799,9
|
10
|
800-999,9
|
5
|
Jumlah
|
100
|
Seperti
halnya median, langkah pertama yang dilakukan adalah menentukan kelas modus,
dalam hal ini dengan cara melihat kelas yang mempunyai frekuensi terbesar.
Berdasar tabel diatas, kelas modus adalah kelas 400-599,9 karena kelas ini
mempunyai frekuensi yang terbesar (yaitu 50).
Dengan demikian maka:
F2 =
selisih antara frekuensi kelas modus dengan frekuensi kelas sebelumnya
=50-25=25
F2 =
selisih antara frekuensi kelas modus dengan frekuensi kelas setelahnya
=50-10=40
L =
batas bawah kelas modus =400
C =
panjang/interval kelas =200.
Modus pendapatan perusahaan ABC adalah
Mo=L+C
=400+200
=476,92
Dari hasil hitungan diatas maka modus (“rata-rata”)
pendapatan dari seratus tenaga kerja tersebut adalah 476,92 ribu rupiah
seminggu.
Sumber = Asra, Abuzar. 2017. Statistik
Terapan. Jakarta: In Media
Link blog =
Komentar
Posting Komentar