Indeks

Nama: resti romadloni
Nim 1617202120
Kelas 4 psy c
Mata kuliah statistik ekonomi (statistik II)
Dosen pengampuh Mahardhika Cipta Raharja S.E., MSi
A. Pendahuluan
Indeks sering kita dengar melalui berbagai media misalnya sering dilaporkan dalam pemberitaan mengenai indeks harga dan indeks gebungan. Fungsi angka indeks adalah untuk mengukur secara kuantitatif adanya perubahan dari keadaan dalam dua waktu yang berlainan. Dengan memakai angka indeks, kita dapat mengetahui perubahan (kenaikan atau penurunan) biaya hidup, produksi, ekspor, harga, dan upah pada waktu tertentu dibandingkan dengan waktu sebelumnya.
B. Pembahasan
Pengertian indeks
Angka indeks bisa didefinisikan sebagai perbandingan dari harga, kualitas atau nilai (dalam presentase) dari dua periode waktu yang berbeda(1). Angka indeks merupakan sebuah angka yang menggambarkan perubahan relatif terhadap harga, kuantitas atau nilai yang dibandingkan dengan tahun dasar (2). Tiga jenis angka indeks, yaitu indeks harga, indeks kuantitas dan indeks nilai.
Angka indeks harga menunjukan perbandingan dua harga  pada periode waktu yang berbeda. Misalnya indeks harga mobil niaga pada tahun ini 112, maka dapat diartikan bahwa harga mobil niaga tahun ini adalah 12% lebih tinggi dari pada harga mobil pada tahun dasar. Jika tahun yang akan datang indeks harga mobil niaga adalah 84, maka harga mobil niaga pada tahun depan telah mengalami penurunan sebesar 16% dari tahun dasar.
Kuantitas atau jumlah mobil niaga yang terjual untuk tahun ini dibandingkan dengan jumlah mibil niaga yang terjual pada tahun dasar adalah contoh dari angka indeks kuantitas.
Angka indeks nilai adalah indeks yang menunjukan perbandingan nilai dari produksi atau penjualan dalam dua periode waktu tanpa memperhatikan apakah perbedaan observasi tersebut adalah hasil dari perbedaan dalam kuantitas, perbedaan dalam harga, atau perbedaan dari dua hal tersebut (nilai = jumlah yang terjual kali harga per unit).
Macam-macam angka indeks
Untuk membedakan angka indeks dapat dari sisi faktor dan jumlah. Angka indeks harga, angka indeks kuantitas dan angka indeks nilai termasuk angka indeks sederhana dilihat dari sisi,sedangkan
1. Angka indeks sederhana
Angka indeks sederhana adalah rasio presentase yang menunjukan perbandingan produk atau komoditas tunggal. Angka indeks sederhana juga dikenal dengan unweighted index yaitu indeks yang tanpa memperhitungkan bobot setiap barang dan jasa. Angka indeks sederhana ada 3 macam yaitu:
a. Angka indeks harga sederhana
Jika pn adalah harga dari komoditas tunggal dalam periode tertentu dan po adalah harga komoditas tersebut dalam periode dasar, rumus umum menghitung indeks harga sederhana adalah:
Ip = pn / po * 100
b. Angka indeks kuantitas sederhana
Jika qn adalah kuantitas dari komoditas tunggal dalam periode tertentu (periode given) dan qo adalah kuantitas komoditas tersebut dalam periode dasar. Rumus umum untuk menghitung indeks kuantitas sederhana adalah:
Iq = qn / qo * 100

c. Angka indeks nilai sederhana
Nilai dari komuditas pada waktu tertentu adalah sama dengan harga dari komoditas dikaitkan dengan kuantitas yang diproduksi atau terjual. Maka jika pnqn adalah nilai dari komoditas tunggal dalam periode tertentu dan poqo menandakan nilai komoditas tersebut dalam perde dasar, rumus untuk menghitung indeks nilai sederhana adalah:
Iv = pnqn / qopo * 100
Contoh
Data harga dan kuantitas yang di konsumsi dari tiga komoditas di suatu kota pada tahun 1998 dan 2000
Komoditas
Unit kuota
Harga rata-rata, Rp.

Konsumsi per kapita (juta)




1998
2000
1998
2000

Rokok
1 bungkus
2500
3000
11,6
10,1

Gula
1 kg
1200
1500
50,2
60,3

Beras
1 kg
2600
3200
35,9
50,2

Tentukan
a. Angka indeks harga sederhana
b. Angka indeks kuantitas sederhana
c. Angka indeks nilai sederhana
Jawab:
a. Ip = 3000 / 2500 *100 = 120
b. Iq = 50,2 / 35,9 = 140
c. Iv = 3000 (10.1) / 2500(11,6) *100 =104,5
Indeks Harga Agregatif Sederhana (Tidak Tertimbang)
Penghitungan harga agregatif sederhana atau tidak tertimbang dilakukan dengan membandingkan keseluruhan harga pada tahun berjalan terhadap keseluruhan harga komoditi pada wakyu tahun dasar. secara matematis dapat dinyatakan dalam :

IHA =    X 100%

Dimana :
IHA = indeks harga agregatif
∑Pn = jumlah semua harga komoditi pada tahun berjalan
∑P0 = jumlah harga semua komoditi pada tahun dasar
Kelebihan dari indeks agregatif ini adalah mudah dipakai, sedangkan kekurangannya adalah :

Indekas ini tidak memperhitungkan arti penting secara relatif dari berbagai komoditi, sebab semua harga komoditi diberi bobot (timbangan) yang sama atau mempuntai arti penting yang sama/
Indeks ini peka terhadap satuan dalam pencatatan harga, seperti linear, gram, dan sebagainya.
Angka indeks nilai (value), yaitu angka perbandingan untuk mengukur perubahan nilai dari suatu periode ke periode lainnya. Nilai dihitung dengan cara mengalikan harga dengan jumlah (kuantitas). Secara umum, angka indeks nilai dirumuskan sebagai berikut:


INDEKAS HARGA AGREGATIF TERTIMBANG
Ada dua rumus hargaagregatif tertimbang, tergantung dari kuantitaf yang dipakai sebagai timbangan atau bobot apakah kuantitaf pada waktu berjalan (Qn) atau kuamtitas pada waktu dasar (Q0). Kedua rumus tersebut adalah rumus Laspeyres dan rumus Paasche. Laspeyres dan Paasche adalah nama orang yang menunjukan rumus indeks harga agregatif tertimbang tersebut.
Imdeks harga agregatif tertimbang Leypeyres
Indeks harga agregatife tertimbang yang memakai kuantitas pada waktu dasar sebagai timbangan (bobot) disebut in deks harga agregatif tertimbang Leypeyres, ditulis :
IHL =   100%

Dimana :
IHL = indeks harga agregatif tertimbang Laspeyres
Pn = harga pada waktu berjalan
P0 = harga pada waktu dasar
Q0 = kuantitas pada waktu dasar
Indeks harga agregatif tertimbang Paasche
Indeks harga agregatif tertimbang yang memakai kuantitas pada waktu berjalan sebagai timbangan disebut indeks harga agregatif tertimbang Paasche, ditulis :
IHP =   100%
Dimana :
IHP = indeks harga agregatif tertimbang Paasche
Qn = kuantitas pada waktu berjalan
INDEKS BERANTAI
Untuk data berkala, angka indeks dapat dibuat dengan melakukan perubahan secara berurutan dari waktu dasarnya, misalnya dalam 1 tahun, 2 tahun, dan lebih. Susunan keseluruhan angka indeks yang diperoleh dengan cara ini disebut dengan indeks berantai. Untuk indeks harga berantai yang sederhana dirumuskan :
In, n-1 = x 100%

Dimana
 Pn = harga pada tahun berjalan
Pn-1 = harga pada tahun dasar
Masalah-masalah dalam menghitung indeks angka indeks
Berkaitan dengan pemilihan sampel. Indeks harga konsumen ditentukan berdasarkan harga-harga yang di bayar oleh masyarakat di perkotaan, sehingga kurang tepat bila diterapkan pada masyarakat di desa.
Berkaitan dengan tahun dasar yang di pakai, dimana harus memepertimbangkan periode waktu yang stabil dan paling akhir.
Berkaitan dengan pilihan timbangan (bobot) yang cocok. Suatu timbangan atau bobot yang cocok pada periode tertentu belum tentu cocok pada periode yang lain, yang disebabkan karena beberapa faktor, seperti kenaikan harga secara tajam, sehingga masyarakat mengganti produk yang dipakai dengan harga yang lebih murah.
Berkaitan dengan perubahan kualitas. Kemajuan teknologi pada periode waktu tertentu akan meningkatkan kualitas produksi, sehingga mempunyai dampak pada kenaikan harga produk tersebut.



Kesimpulan
Pada angka indeks terdapat tiga jenis indeks, yaitu: angka indeks harga sederhana, angka indeks kuantitas sederhana dan angka indeks nilai sederhana. Fungsi dari angka indeks adalah untuk melihat perbandingan kuantitas, harga maupun nilai dari dua waktu yang berlainan.
Indeks harga 120 mengindikasikan bahwa harga 1 bungkus rokok adalah 20% lebih tinggi pada tahun 2000 dibandingkan tahun 1998.
Pada indeks kuantitas 140 ini mengndikasikan bahwa pada tahun 2000 jumlah konsumsi beras adalah 140% dari jumlah konsumsi beras tahun 1998 atau mengalami kenaikan sebesar 40%.
Sedangkan pada indeks nilai 104.5 ini mengindikasikan bahwa nilai konsumsi rokok adalah 4.5% lebih tinggi pada tahun 2000 di bandingkan pada tahun 1998.
Daftar pustaka
Boediono dan koster, wawan.2008. Teori dan aplikasi statistika dan probabilitas. Bandung; PT REMAJA ROSDAKARYA.
Hakim, abdul. 2001. Statistika deskriptif untuk ekonomi dan bisnis. Yogyakarta; EKONISIA.
Suharyadi dan K, Purwanto S. 2007. Statistika untuk ekonomi dan keuangan modern. Jakarta; SALEMBA EMPAT.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

ANALISIS UNIVARIAT, BIVARIAT DAN MULTIVARIAT

Penerapan Statistika Dalam Kehidupan Sehari-hari (Fitri Hidayatuz Zahroh)

Distribusi Poisson dan Penerapannya Dalam Kehidupan Sehari-hari