Keterkaian Tafsir Ayat Al-Qur’an surat Al-Qashash : 26 dengan Ekonomi


Nama: Mohamad Ikvi Ubaidillah
Kelas: 4 perbankan syariah C
Tugas: Tafsir Hadits

Keterkaian Tafsir Ayat Al-Qur’an surat Al-Qashash : 26 dengan Ekonomi

A.    PENDAHULUAN
Bekerja adalah suatu kewajiban bagi semua manusia, karena dengan bekerja manusia dapat memenuhi kebutuhan dan keinginan mereka, baik kebutuhan Primer, Sekunder, atau pun Tersier. Bekerja juga bukan merupakan sebuah rutinitas belaka, akan tetapi membutuhkan kesungguhan untuk melaksanakannya.
Dengan kesungguhan dalam bekerja diharapkan seseorang dapat merubah keadaan diri mereka sendiri.  Banyak ayat Alquran yang menjadi motivasi kita sebagai manusia agar semangat dalam bekerja. Bekerja juga harus dengan rasa sungguh sungguh karena dengan sungguh sungguh pekerjaanmu akan maksimal hasilnya dan akan dipercaya oleh orang lain, sebagaimana di jelaskan dalam Qur’an surat Al-qashash : 26 yang nantinya akan di bahas dalam makalah ini.
Oleh karena pentingnya bekerja, maka saya ingin menyusun sebuah makalah dengan kajian tafsir Qur’an surat Al-qashash : 26 yang berhubungan dengan perintah dan anjuran untuk bekerja dengan menggunakan metode tafsir Ijmali.


PEMBAHASAN
A.    Al QUR’AN SURAT AL QASHASH : 26

قَالَتْ إِحْدَىٰهُمَا يَٰٓأَبَتِ ٱسْتَـْٔجِرْهُ ۖ إِنَّ خَيْرَ مَنِ ٱسْتَـْٔجَرْتَ ٱلْقَوِىُّ ٱلْأَمِينُ
Artinya: “Salah seorang dari kedua wanita itu berkata “Ya bapakku ambillah ia sebagai orang yang bekerja (pada kita), karena sesungguhnya orang yang paling baik kamu ambil untuk bekerja adalah orang yang kuat (kemampuan dan keahlian sesuai bidang pekerjaan) lagi dapat dipercaya (jujur dan tanggung jawab)”.[1]

B.     METODE TAFSIR IJMALI 
Tafsir Ijmali adalah menjelaskan ayat ayat Al Qur’an secara global, dari ayat ke ayat mengikuti tertib mushaf. Pembahasannya secara populer tidak terlalu mendalam, yang dapat diserap oelh orang-orang yang hanya mempunyai bekal ilmu pengetahuan sedikit, sebagai konsumsi orang awam.[2] Di antara contohnya adalah Tafsir Jalalayn dan al-Bayan: Tafsir ash Shiddieqy.
Adapun karakteristik tafsir Ijmali adalah dibahas denganmengikuti urutan mushaf, ditafsirkan secara global, dangkal, dan hanya meliputi yang ditunjuk oleh ayat sehingga dapat terdiri atas beberapa topik sesuai dengan ayat yang sedang dibahas dan dipaparkan secara deskriptif.[3]

C.    TAFSIR AL QUR’AN
( Surat Al-qashash : 26 dengan Metode Tafsir Ijmali )
Tafsir ijmali adalah merupakan metode tafsir yang menjelaskan ayat secara global dan dangkal, dalam tafsir qur’an surat al-qashash : 26 ini sesuai dengan yang ada dalam Tafsir al Qur’an menjelaskan secara singkat bahwa pada ayat ke 26 surat Al-qashash, karena sesungguhnya orang yang paling baik kamu ambil untuk bekerja adalah orang yang kuat (kemampuan dan keahlian sesuai bidang pekerjaan) lagi dapat dipercaya (jujur dan tanggung jawab)”.[4] Dalam tafsir  Qur’anul Majid An-Nuur, bahwa kalimat : إِنَّ خَيْرَ مَنِ ٱسْتَـْٔجَرْتَ ٱلْقَوِىُّ ٱلْأَمِينُ
 Menurut Hasby ash-shiedqy dalam tafsirnya menyebutkan bahwa Rasululloh SAW diperintah oleh Alloh untuk menyampaikan kepada umatnya  “ bekerjalah untuk duniamu dan untuk akhiratmu, untuk dirimu dan kaummu, karena amal perbuatan yang menjadi sumber kebahagiaan dan Alloh akan melihat amalmu. Baik berupa amal kebajikan maupun amal kejahatan atau kemaksiatan. Dan amal manusia juga akan dilihat oleh Rasul dan para mukminin, serta mereka akan memberikan semua hakmu di dunia. [5]
D.    REFLEKSI DAN PENDAPAT
Keterkaitan ayat Al-qashash dengan ekonomi adalah bahwa pekerjaan yang dikerjakan dengan baik dan sungguh-sungguh membuat seseorang akan semakin dipercaya dalam bekerja, seperti pada arti ayat berikut ini karena sesungguhnya orang yang paling baik kamu ambil untuk bekerja adalah orang yang kuat (kemampuan dan keahlian sesuai bidang pekerjaan) lagi dapat dipercaya (jujur dan tanggung jawab)” (Q.S Al-qashash : 26). Maka perekonomian seseorang akan semakin baik dan pada lingkup yang besar, Negara akan terbantu dalam Pendapataan Nasional dan mengatasi kemiskinan.


[1] Kementrian Agama RI., Alqur’an dan Tafsirnya, ( Jakarta: Lentera Abadi, 2010). jil IV. Hlm 198
[2] Naqiyah Mukhtar. Ulumul Qur’an. ( Purwokerto: STAIN PRESS, 2013). Halm. 173
[3]. Naqiyah Mukhtar. Ulumul Qur’an. ( Purwokerto: STAIN PRESS, 2013). Halm. 174
[4] Kementrian Agama RI., Alqur’an dan Tafsirnya, ( Jakarta: Lentera Abadi, 2010). jil IV. Hlm 201
[5] Teuku Muhammad Hasbi ash-shidieqy, Tafsir Al Qur’anul Majid an-Nuur ( Semarang: Pustaka Rizki Putra,2000 ) halm. 1735

Komentar

Postingan populer dari blog ini

ANALISIS UNIVARIAT, BIVARIAT DAN MULTIVARIAT

Penerapan Statistika Dalam Kehidupan Sehari-hari (Fitri Hidayatuz Zahroh)

Distribusi Poisson dan Penerapannya Dalam Kehidupan Sehari-hari